Perbedaan PhD dan Profesor
Apakah kamu mencari perbedaan PhD dan Profesor? Jika ini masalahnya, kamu berada pada artikel yang tepat.
Karena pada pembahasan kali ini kami akan membahas perbedaan antara PhD dan Profesor. Jika kamu ingin mengetahui pembahasan tersebut, simak artikel ini sampai habis.

Pengertian Program PhD
Pada dasarnya, gelar doktor dan gelar profesor memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Seseorang memperoleh gelar doktor setelah menyelesaikan pendidikan pada jenjang S3 sebagai bentuk capaian akademik tertinggi dalam studi formal. Sementara itu, gelar profesor tidak diperoleh melalui jenjang pendidikan, melainkan melalui proses pengangkatan bagi dosen yang telah memenuhi persyaratan akademik dan kinerja tertentu. Dengan kata lain, gelar doktor menandai capaian pendidikan, sedangkan gelar profesor mencerminkan prestasi dan pengakuan akademik dalam dunia pendidikan tinggi.
Lebih lanjut, pengangkatan profesor diatur oleh lembaga pendidikan tinggi berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, khususnya Pasal 23 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Undang-undang tersebut juga menegaskan bahwa gelar profesor hanya melekat selama seseorang aktif mengajar di perguruan tinggi. Oleh karena itu, ketika seorang profesor tidak lagi menjalankan tugas mengajarnya, maka status profesor tersebut secara otomatis tidak berlaku lagi.
Baca Juga: Publish Cepat Jurnal Sinta 2 Pendidikan
Apakah PhD sama dengan S3?
Setelah memahami pengertian PhD, kamu mungkin bertanya-tanya apakah PhD dan gelar doktor merupakan hal yang sama. Pada dasarnya, keduanya saling berkaitan, namun memiliki penekanan yang berbeda. Gelar PhD menunjukkan jenjang pendidikan tertinggi yang sedang ditempuh atau telah dicapai seseorang, sedangkan gelar doktor merupakan pengakuan akademik yang diberikan setelah mahasiswa berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian program doktoral.
Lebih lanjut, tidak semua mahasiswa yang mengikuti program PhD dapat menyelesaikan studinya hingga memperoleh gelar doktor. Proses pendidikan doktoral membutuhkan komitmen tinggi, karena masa studi dapat berlangsung antara enam hingga empat belas semester. Dengan kata lain, penyusunan dan penyelesaian disertasi umumnya memerlukan waktu sekitar tiga hingga tujuh tahun, tergantung pada kompleksitas penelitian dan ketentuan perguruan tinggi.
Bagi kamu yang sedang bingung cara publikasi cepat tanpa ribet, bisa langsung konsultasikan kepada Tim Ahli kami! Kami siap mendampingi naskahmu sampai benar-benar bisa terbit! Klik Whatsapp di bawah ini untuk menghubungi kami!
Perbedaan PhD dan Profesor
Di Indonesia dan beberapa negara lain, perguruan tinggi biasanya memberikan gelar profesor kepada dosen yang telah menyelesaikan pendidikan doktor dan memenuhi persyaratan akademik tertentu. Sebaliknya, di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Inggris, universitas memberikan gelar doktor (PhD) langsung kepada lulusan program pascasarjana tanpa menyematkan gelar profesor. Dari perbedaan praktik ini, kamu dapat melihat bahwa salah satu pembeda utama antara PhD dan profesor terletak pada lokasi serta sistem pendidikan program doktor yang ditempuh.
1. Akademik dan non Akademik
Gelar doktor adalah gelar akademis tersendiri. Salah satu gelar yang diberikan kepada lulusan dalam bidang akademik adalah gelar universitas.
Jabatan profesor dapat diperoleh melalui pelatihan profesional atau akademis.
Lulusan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pelatihan profesi disebut dengan gelar profesinya.
2. Perbedaan Fokus Pembelajaran
Siswa yang tertarik untuk menghasilkan informasi baru harus mengejar gelar doktor, menurut American Psychological Association.
Ini secara eksklusif berfokus pada penelitian dan sangat teoretis.
3. Perbedaan Pandangan Kedua Derajat
Menurut situs Waldenu, mahasiswa dengan gelar ini seringkali menjadi peneliti atau penghasil informasi baru setelah menyelesaikan studi doktoral dan menerima gelar PhD.
Syarat Memperoleh Gelar PhD
Gelar PhD memerlukan pemenuhan sejumlah persyaratan dan ketentuan. Berikut detailnya:
1. Mengikuti Pelatihan Doktor Di Negara yang Tepat
Dari definisi dasar PhD terlihat jelas bahwa tidak semua universitas di semua negara memberikan gelar PhD kepada pemegang PhD. jadi, langkah pertama untuk memperoleh gelar PhD adalah menyelesaikannya di negara yang sesuai. setelah meninjau daftarnya, tentukan negara mana yang memiliki pemegang gelar PhD.
Kemudian, cari daftar institusi di negara tersebut dan pilih salah satu yang menawarkan jurusan pilihan. tidak ada salahnya memilih perguruan tinggi dengan kualitas terbaik. Hasilnya, kamu dapat mengikuti kegiatan belajar semaksimal mungkin sambil menikmati fasilitas yang lengkap dan modern. setiap bangsa, termasuk Indonesia, mempunyai jumlah perguruan tinggi yang sangat banyak.
2. Publikasi Jurnal Internasional
Salah satu kriteria utama untuk memperoleh gelar PhD adalah menerbitkan publikasi ilmiah di jurnal internasional. Sebagian besar universitas yang menyelenggarakan program doktor mewajibkan mahasiswa menghasilkan publikasi sebagai bukti kontribusi ilmiah. Oleh karena itu, memahami cara menerbitkan karya di jurnal internasional menjadi hal yang sangat penting bagi calon doktor.
Jika kamu telah memahami mekanisme publikasi tersebut, maka langkah selanjutnya adalah melengkapi persyaratan umum kelulusan program doktor. Publikasi ini biasanya berbentuk artikel jurnal internasional, meskipun beberapa perguruan tinggi mensyaratkan lebih dari satu publikasi.
Karena itu, penting untuk kembali memperhatikan tahap awal pemilihan program doktor. Dengan persiapan yang matang, persyaratan tersebut bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dipenuhi.
3. Menyerahkan Tesis
Langkah berikutnya dalam perjalanan menuju gelar doktor adalah menyerahkan tesis sebagai karya akademik akhir pada jenjang magister.
Setelah memahami seluruh persyaratan untuk memperoleh gelar PhD, kamu dapat segera mengajukan permohonan studi lanjutan. Salah satu prasyaratan penting adalah menyerahkan tesis yang telah rampung kepada bagian akademik masing-masing departemen sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Lulus Pembelaan PhD (Sidang Tertutup)
Tahap selanjutnya untuk memperoleh gelar doktor adalah lulus sidang tertutup atau pembelaan doktor. Sidang ini bertujuan untuk menilai kualitas tesis dan memastikan bahwa penelitian yang dilakukan memenuhi standar akademik yang ditetapkan.
Sidang tertutup berarti presentasi dan sesi tanya jawab hanya dilakukan di hadapan dosen penguji. Jumlah penguji biasanya terdiri dari tiga orang atau lebih, tergantung kebijakan institusi. Jika hasil evaluasi dinyatakan memuaskan, mahasiswa berhak melanjutkan ke tahap berikutnya.
5. Lulus Sidang Terbuka
Setelah melewati sidang tertutup, mahasiswa doktor melanjutkan ke sidang terbuka. Pada tahap ini, mahasiswa mempresentasikan tesis di hadapan publik akademik yang lebih luas, termasuk dosen dari bidang keilmuan yang sama dan terkadang mahasiswa lain.
Sidang terbuka diikuti dengan sesi tanya jawab yang menguji pemahaman dan kedalaman analisis mahasiswa terhadap topik penelitiannya. Oleh karena itu, persiapan presentasi yang matang serta penguasaan materi tesis menjadi kunci keberhasilan pada tahap ini.
6. Mengikuti Upacara Wisuda
Tahap akhir dalam memperoleh gelar PhD adalah mengikuti upacara wisuda. Pada momen ini, universitas secara resmi mengukuhkan dan memberikan gelar doktor kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruh rangkaian akademik.
Wisuda menjadi simbol penyelesaian studi doktoral. Baik mahasiswa yang menempuh studi secara luring maupun daring tetap diwajibkan mengikuti prosesi wisuda sesuai dengan ketentuan universitas.
7. Tugas Doktor dan Profesor
Baca Juga: Publish Cepat Jurnal Sinta 2 Pendidikan
Setelah memahami syarat memperoleh gelar PhD, penting juga untuk mengetahui perbedaan tanggung jawab antara doktor dan profesor. Tugas seorang doktor pada dasarnya masih serupa dengan mahasiswa, namun berada pada tingkat analisis yang lebih mendalam dan matang.
Seorang doktor berfokus pada penelitian dan penyampaian temuan ilmiah sebagai kontribusi akademik. Sementara itu, profesor memiliki tanggung jawab yang lebih luas, seperti mengajar, memimpin seminar, serta mengembangkan riset di bidang keahliannya secara berkelanjutan. Dengan demikian, peran profesor bersifat lebih kompleks dan terspesialisasi.
Demikian pembahasan mengenai tahapan memperoleh gelar PhD serta perbedaan peran antara doktor dan profesor. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu kamu memahami proses akademik tersebut dengan lebih jelas. Terima kasih.
Post Views: 1,127