Prof. Dr-Ing Aziz Boing Sitanggang, M.Sc, S.T.P dikukuhkan sebagai guru besar pada usia 36 tahun 9 bulan.
Beliau menyelesaikan pendidikan doktor di Technische Universitat Berlin bidang chemical and process engineering. Menurutnya, gelar profesor yang dia dapat adalah hasil desain dari Prof Slamet Budijanto, yang kini adalah dekan Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB University sekaligus mentornya.
“Prof Slamet Budijanto yang menyadarkan saya ternyata ada peluang untuk menjadi profesor. Beliau melihat potensi dan publikasi-publikasi saya selama ini,” ujarnya, dikutip dari rilis kampus, Kamis (4/4/2024).
Prof. Dr-Ing Aziz Boing Sitanggang, M.Sc, S.T.P menilai, menjadi profesor adalah jalan yang “di-create”, sesuatu yang disiapkan dan harus distrategikan “Bukan karpet merah yang telah disiapkan orang lain untuk kita,” imbuhnya.
Profesor termuda di IPB University ini fokus meriset bidang rekayasa proses pangan, lebih khususnya lagi pada rekayasa pangan fungsional. Prof. Dr-Ing Aziz Boing Sitanggang, M.Sc, S.T.P mengatakan dia banyak menggabungkan keilmuan rekayasa proses engineering dengan proses produksi ingredient pangan fungsional.
“Pangan fungsional saat ini sedang menjadi tren. Sekarang, orang-orang tidak lagi hanya mengonsumsi pangan untuk pemenuhan kebutuhan kalori, tapi juga menginginkan adanya manfaat kerja dan dampak yang positif dari pangan yang telah dikonsumsi,” terangnya.
Selain itu Prof. Dr-Ing Aziz Boing Sitanggang, M.Sc, S.T.P menghasilkan peptida bioaktif, yaitu semacam fragmen protein kecil yang terdiri atas 2 hingga 20 asam amino. Peptida bioaktif punya fungsi tertentu untuk tubuh, contohnya sebagai antioksidan, komponen pengatur tekanan darah, dan sebagainya. Dia pun menegaskan, yang ia kembangkan adalah teknologi untuk memproduksi ingredient, bukan menyajikan pangan fungsionalnya.
Satu Tahun Belasan Publikasi
Prof. Dr-Ing Aziz Boing Sitanggang, M.Sc, S.T.P sudah memublikasikan 52 artikel terindeks Scopus. Pada publikasinya itu, dia bertindak sebagai penulis utama, terkadang juga sebagai corresponding author.
Dia menuturkan dalam satu tahun dapat menghasilkan 10 hingga 15 publikasi, maksimal 17. Prof. Dr-Ing Aziz Boing Sitanggang, M.Sc, S.T.P menambahkan, data-data yang dia dapat dalam publikasi tersebut adalah data dari penelitiannya di laboratorium, sehingga tak dapat diperoleh dalam waktu singkat.
Prof. Dr-Ing Aziz Boing Sitanggang, M.Sc, S.T.P mengatakan butuh komitmen tinggi untuk memperoleh gelarnya itu. Lulusan S2 Taiwan itu menyebut ada tuntutan jumlah publikasi yang harus dicapai per- tahunnya, belum lagi dia harus mengejar waktu untuk memenuhi target tersebut.
“Banyak orang berpikir, mudah sekali bagi saya untuk menjadi profesor muda. Padahal tata aturan yang saya lewati untuk menjadi profesor adalah tata aturan sama, yang berlaku bagi orang lain juga. Mungkin yang tidak dipahami banyak orang adalah ada hal-hal yang harus saya korbankan untuk bisa meraih predikat ini,” tegasnya.
Kepada para mahasiswa yang ingin melanjutkan karier di bidang akademik, Prof. Dr-Ing Aziz Boing Sitanggang, M.Sc, S.T.P berpesan agar jangan pernah berhenti bermimpi dan jangan ragu untuk berubah, sebab pada dasarnya hal yang sudah dilalui hanyalah tahapan kehidupan. Dia pun berpesan untuk berani keluar dari zona nyaman agar bisa menggali potensi sebesar-besarnya.