Cara Menulis Artikel Jurnal
Menulis artikel jurnal ilmiah memerlukan teknik yang tepat, struktur yang rapi, dan bahasa akademik yang lugas. Oleh karena itu, setiap penulis perlu memahami langkah-langkahnya secara sistematis agar artikel mudah diterima jurnal, baik nasional maupun internasional.
Mengapa Menulis Artikel Jurnal Itu Penting?
Menulis artikel jurnal bukan hanya untuk memenuhi tugas akademik. Lebih dari itu, penulisan jurnal berkontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Selain itu, publikasi jurnal menjadi syarat wajib dalam kelulusan, sertifikasi dosen, hingga kenaikan jabatan fungsional.
1. Tentukan Topik yang Relevan dan Spesifik
Langkah awal dalam menulis artikel jurnal yaitu menentukan topik yang sesuai dengan bidang keahlian. Topik harus spesifik dan mengandung nilai kebaruan (novelty). Dengan begitu, artikel Anda akan menarik perhatian reviewer dan pembaca.
Jika Anda mengalami kesulitan menemukan topik, coba telusuri jurnal-jurnal terkini di Google Scholar atau Scopus.
2. Buat Struktur Artikel yang Sistematis
Struktur artikel ilmiah biasanya mengikuti format IMRAD:
- Pendahuluan: Jelaskan latar belakang, masalah, dan tujuan
- Metode: Uraikan cara penelitian dilakukan
- Hasil dan Pembahasan: Sajikan data dan interpretasinya
- Kesimpulan: Ringkas temuan utama dan saran penelitian lanjutan
Selain itu, pastikan setiap bagian ditulis dengan paragraf yang jelas dan tidak bertele-tele.
3. Gunakan Referensi Terbaru dan Kredibel
Penulisan jurnal ilmiah harus mencantumkan sumber pustaka yang valid. Gunakan jurnal terindeks SINTA, Scopus, atau Web of Science. Sebagai contoh, Anda dapat mencantumkan kutipan dari Jurnal Mandalika atau ScienceDirect.
Lebih lanjut, gunakan aplikasi seperti Mendeley atau Zotero untuk mengatur sitasi dan daftar pustaka secara otomatis.
4. Perhatikan Gaya Bahasa Akademik
Bahasa jurnal berbeda dari blog atau artikel populer. Gunakan kalimat efektif, tidak berlebihan, dan tanpa opini pribadi. Selain itu, hindari pengulangan kata yang tidak perlu.
Jika Anda menulis dalam bahasa Inggris, gunakan proofreading profesional seperti layanan dari Mandalika Institute agar naskah lebih siap submit.
5. Masukkan Grafik, Tabel, dan Data Pendukung
Gunakan visualisasi data untuk memperjelas temuan. Anda bisa menyertakan tabel statistik, grafik perbandingan, atau gambar hasil observasi. Dengan demikian, pembaca dan reviewer akan lebih mudah memahami isi artikel Anda.
6. Cek Plagiarisme dan Revisi Internal
Sebelum mengirim artikel ke jurnal, pastikan Anda melakukan pengecekan plagiarisme. Gunakan tools seperti Turnitin atau iThenticate. Selain itu, lakukan revisi mandiri beberapa kali agar tidak ada kesalahan pengetikan, struktur, atau logika.
7. Pilih Jurnal yang Tepat
Setelah naskah siap, pilih jurnal yang sesuai dengan topik Anda. Anda bisa melihat daftar jurnal nasional di SINTA atau jurnal internasional di Scopus. Jika Anda pemula, pertimbangkan jurnal dengan proses review yang ramah dan waktu terbit yang cepat.
Tips Tambahan Menulis Artikel Jurnal
- Gunakan kata transisi seperti “selain itu”, “di sisi lain”, “maka dari itu”
- Hindari paragraf panjang yang melelahkan
- Gunakan heading (H2, H3) agar artikel terstruktur
- Periksa semua elemen: judul, abstrak, kata kunci, dan referensi
Kesimpulan
Menulis artikel jurnal membutuhkan strategi, ketelitian, dan konsistensi. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda bisa menyusun artikel ilmiah yang sesuai standar. Maka dari itu, jangan ragu memulai dari sekarang, dan gunakan dukungan tools serta pendampingan yang tersedia untuk mempercepat proses Anda.
Untuk Anda yang butuh bantuan menyusun artikel jurnal dari awal hingga submit, silakan konsultasi langsung melalui layanan Mandalika Institute.