Cara Cek Jurnal Terindeks Scopus

oleh -1277 Dilihat

Untuk mengetahui kualitas dan relevansi sebuah jurnal ilmiah, salah satu cara yang efektif adalah dengan memeriksa apakah jurnal tersebut terindeks di Scopus. Anda dapat melakukan pengecekan jurnal di Scopus dengan mudah menggunakan beberapa langkah sederhana. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara detail Cara Cek Jurnal Terindeks Scopus dan mengapa hal ini penting bagi para peneliti, akademisi, dan praktisi yang ingin memastikan kredibilitas jurnal tempat mereka mempublikasikan karya ilmiah. Dengan mengetahui cara cek jurnal Scopus, Anda akan lebih mudah menilai apakah sebuah jurnal memenuhi standar internasional atau tidak.

APA ITU SCOPUS?

Scopus adalah database atau indeks literatur ilmiah yang mencakup berbagai disiplin ilmu, menyediakan akses ke jurnal, konferensi, dan buku akademik terkemuka. Platform ini digunakan oleh peneliti, akademisi, dan profesional untuk mencari artikel ilmiah yang terverifikasi dan relevan. Salah satu fitur utama dari Scopus adalah indeksasi jurnal, yang memastikan hanya jurnal berkualitas tinggi yang terdaftar, memberi kemudahan bagi pengguna untuk menemukan sumber terpercaya. Selain itu, Scopus menawarkan analisis kutipan yang memungkinkan peneliti untuk melihat sejauh mana artikel atau jurnal telah dikutip oleh publikasi lain, serta menghitung H-index sebagai indikator produktivitas dan dampak ilmiah seorang peneliti. Dengan demikian, Scopus menjadi alat penting untuk mengukur pengaruh penelitian, mencari literatur yang dapat dipercaya, dan mengevaluasi kualitas karya ilmiah dalam dunia akademis.

CARA CEK JURNAL SCOPUS

Untuk mengecek apakah sebuah jurnal terindeks di Scopus, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut di situs resmi Scopus (https://www.scopus.com/home.uri):

  1. Buka situs Scopus melalui tautan ini.

  2. Jika Anda memiliki akun Scopus, login terlebih dahulu. Jika tidak, Anda tetap dapat mencari jurnal tanpa perlu login.

  3. Ketikkan nama jurnal yang ingin Anda cek di kolom pencarian yang terletak di bagian atas halaman utama. Misalnya, ketikkan nama “Journal of Engineering”.

  4. Setelah mengetik nama jurnal, tekan tombol Enter. Scopus akan menampilkan hasil pencarian jurnal yang relevan. Anda dapat menggunakan filter pencarian untuk mempersempit hasil, seperti memilih kategori jurnal atau tahun publikasi.

  5. Pilih jurnal yang sesuai dengan nama yang dicari. Jika jurnal terindeks di Scopus, informasi terkait indeksasi dan metrik lainnya, seperti H-index atau jumlah kutipan, akan muncul.

  6. Di halaman jurnal yang dipilih, Anda akan menemukan status “Scopus Indexed” atau informasi terkait lainnya yang menunjukkan bahwa jurnal tersebut terindeks di Scopus.

CONTOH SCOPUS YANG SUDAH DISCONTINUE

Dalam dunia penelitian ilmiah, jurnal terindeks Scopus dianggap sebagai sumber informasi yang kredibel dan berkualitas tinggi. Banyak peneliti mengandalkan jurnal-jurnal ini untuk mempublikasikan temuan mereka atau untuk mencari referensi yang relevan dalam bidang studi mereka. Namun, tidak semua jurnal yang terindeks di Scopus bertahan lama. Beberapa jurnal mengalami penghentian terbit atau discontinue, meskipun sebelumnya mereka terdaftar dalam basis data tersebut. Artikel ini akan membahas beberapa contoh jurnal Scopus yang sudah discontinue, alasan di balik penghentian mereka, dan dampaknya terhadap komunitas akademik.

Apa Itu Jurnal Scopus yang Discontinue?

Jurnal yang terindeks di Scopus memenuhi standar kualitas tertentu yang ditetapkan oleh database tersebut. Namun, meskipun jurnal ini awalnya memiliki reputasi dan kualitas yang tinggi, tidak jarang ada jurnal yang akhirnya dihentikan penerbitannya. Proses penghentian jurnal yang terdaftar di Scopus dikenal dengan istilah discontinue. Keputusan untuk menghentikan terbitan jurnal bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya minat pembaca, kesulitan finansial, perubahan kebijakan penerbit, atau masalah internal lainnya.

Jurnal yang discontinue tetap dapat ditemukan dalam arsip Scopus, tetapi penerbitan terbaru mereka berhenti, dan mereka tidak akan lagi memperbarui indeksasi mereka dengan artikel-artikel baru. Hal ini bisa menjadi masalah besar bagi peneliti yang mengandalkan jurnal tersebut sebagai sumber referensi utama.

Mengapa Jurnal Scopus Bisa Discontinue?

Beberapa alasan mengapa sebuah jurnal yang terindeks di Scopus bisa discontinue antara lain:

  1. Masalah Finansial: Penerbit jurnal menghadapi kesulitan finansial yang menghambat kemampuan mereka untuk melanjutkan penerbitan. Biaya operasional untuk menjalankan jurnal ilmiah, seperti biaya untuk peer-review, editing, dan distribusi, dapat sangat tinggi.

  2. Minimnya Minat atau Keterbacaan: Jurnal yang tidak lagi menarik bagi komunitas ilmiah atau yang tidak mendapatkan banyak kutipan mungkin dihentikan. Tanpa pembaca dan kutipan yang cukup, kelangsungan hidup sebuah jurnal bisa terancam.

  3. Perubahan Kebijakan Penerbit: Penerbit memutuskan untuk menghentikan jurnal sebagai bagian dari restrukturisasi atau perubahan strategi bisnis. Keputusan ini dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk konsolidasi penerbit atau perubahan dalam prioritas penerbit.

  4. Kualitas Editorial yang Menurun: Jurnal yang tidak lagi mampu mempertahankan standar editorial yang tinggi, seperti proses peer-review yang buruk atau kurangnya kualitas dalam artikel yang diterbitkan, dapat kehilangan kepercayaan komunitas ilmiah dan akhirnya dihentikan.

  5. Kesulitan dalam Mengelola Proses Peer-Review: Peer-review yang efektif adalah salah satu aspek penting dalam menjaga kualitas jurnal ilmiah. Jika jurnal mengalami kesulitan dalam menemukan reviewer yang berkualitas atau dalam mengelola proses ini, hal itu dapat mengarah pada penghentian penerbitan.

Dampak dari Jurnal yang Discontinue

Bagi peneliti yang telah mengutip atau mengandalkan jurnal yang discontinue, dampaknya bisa cukup besar. Salah satu dampak utama adalah hilangnya sumber referensi yang sebelumnya dianggap kredibel. Artikel-artikel yang dipublikasikan dalam jurnal yang sudah dihentikan penerbitannya mungkin kehilangan visibilitas atau pengaruh, karena tidak ada lagi artikel baru yang diterbitkan dan diperbarui.

Bagi penulis yang telah mempublikasikan di jurnal tersebut, reputasi jurnal yang dihentikan bisa mempengaruhi citra publikasi mereka. Ini sangat penting, terutama dalam dunia akademis, di mana kualitas jurnal menjadi salah satu indikator penting dalam penilaian karya ilmiah. Penghentian jurnal juga bisa mempengaruhi indeksasi artikel di Scopus, meskipun artikel-artikel tersebut tetap tercatat dalam arsip jurnal yang bersangkutan.

Apa yang Harus Dilakukan Peneliti yang Mengandalkan Jurnal Discontinue?

Jika Anda adalah peneliti yang telah mengandalkan jurnal yang kini sudah discontinue, beberapa langkah yang bisa Anda ambil antara lain:

  1. Cari Sumber Alternatif: Anda bisa mencari jurnal lain yang masih aktif dan terindeks di Scopus dengan topik yang sama atau serupa. Menggunakan alat pencarian di Scopus atau database lainnya dapat membantu Anda menemukan jurnal yang relevan.

  2. Evaluasi Publikasi Anda: Jika Anda telah mempublikasikan di jurnal yang kini dihentikan, pertimbangkan untuk mengevaluasi dampak kutipan dan pengaruh artikel Anda. Meskipun jurnal tersebut sudah discontinue, artikel Anda masih dapat diindeks dalam database dan dapat memiliki pengaruh jangka panjang.

  3. Perbarui Referensi Anda: Saat menulis karya ilmiah baru, pastikan untuk memperbarui referensi Anda dengan mengganti jurnal yang discontinue dengan jurnal yang lebih kredibel dan aktif.

ASISTENSI PUBLIKASI SCOPUS

Dengan adanya layanan kami, kebutuhan publikasi kamu dapat teratasi dengan cepat dan efisien. Baik itu untuk memenuhi syarat kelulusan, sidang yudisium, BKD dosen, atau kenaikan pangkat.

Tentu! Berikut adalah versi yang telah diperbarui dengan pertanyaan yang diganti:

Banyak akademisi yang bertanya, “Apakah saya bisa mempublikasikan jurnal di Scopus dan dijamin terbit?”

Jawabannya, tentu saja, bisa. Namun, perlu diingat bahwa publikasi di jurnal Scopus tidak selalu cepat dan mudah. Meskipun beberapa jurnal menawarkan biaya publikasi yang rendah atau bahkan gratis, artikel Anda tetap harus melalui proses review yang sangat ketat. Proses ini bisa memakan waktu, tergantung pada kualitas artikel dan kebijakan jurnal tersebut. Selain itu, jurnal Scopus memiliki standar yang tinggi dalam hal kualitas dan relevansi naskah yang diterbitkan. Bahkan, meskipun Anda sudah mengirimkan artikel ke jurnal Scopus, belum tentu artikel tersebut akan diterima dan terbit. Oleh karena itu, penting bagi penulis untuk memastikan bahwa naskah mereka memenuhi kriteria jurnal yang bersangkutan.

Namun, dengan kami, naskah Anda dijamin terbit. Kami hadir untuk membantu Anda melalui proses ini, memberikan asistensi penuh dalam mempersiapkan dan mempublikasikan artikel di jurnal Scopus dengan memastikan kualitas dan kesesuaian dengan standar yang berlaku, sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang status publikasi Anda.

Kami, PT Penerbit Mandalika Indonesia sebagai Lembaga Publikasi Jurnal Ilmiah yang sudah resmi berbadan hukum, melayani asistensi publikasi jurnal Scopus bergaransi 100% terbit.

Sudah ribuan naskah author yang sukses kami terbitkan.

Bersama Mandalika Institute, maka kamu tidak perlu menunggu waktu lama lagi dalam publikasi jurnal Scopus.

Keuntungan yang kami tawarkan:

✔️Editing Layout
✔️LOA Cepat
✔️Translate
✔️Review
✔️Mendeley
✔️Cek Turnitin
✔️Proofreading
✔️Revisi
✔️Publish Jurnal
✔️Korespondensi Aktif
✔️Link Terbit dan Pdf
✔️Sertifikat Publish

🔗 Kunjungi Website: institutemandalika.com
Instagram: @institutemandalika

Segera Konsultasikan Kebutuhan Publikasi Jurnal Sinta Langsung Dengan Tim Jurnal Kami Sekarang Juga! Silahkan Klik Whatsapp Di Bawah Ini!

 

KESIMPULAN

Memeriksa apakah sebuah jurnal terindeks di Scopus adalah langkah penting untuk memastikan kualitas dan relevansi karya ilmiah yang dipublikasikan. Scopus, sebagai platform terpercaya yang menyediakan akses ke jurnal ilmiah terkemuka, menawarkan berbagai fitur seperti analisis kutipan dan H-index yang membantu peneliti menilai dampak karya mereka. Proses cek jurnal di Scopus sangat mudah dilakukan melalui situs resmi dengan langkah-langkah sederhana. Namun, tidak semua jurnal yang terdaftar di Scopus bertahan lama, karena beberapa jurnal bisa mengalami penghentian terbit atau discontinue akibat masalah finansial, rendahnya minat pembaca, atau kesulitan dalam menjaga kualitas editorial. Bagi peneliti yang mengandalkan jurnal discontinue, penting untuk mencari alternatif jurnal yang masih aktif dan relevan untuk memastikan kualitas referensi ilmiah yang digunakan tetap terjaga.

FAQ

  • Apa yang dimaksud dengan jurnal yang discontinue di Scopus? Jurnal yang discontinue adalah jurnal yang sebelumnya terdaftar di Scopus namun berhenti menerbitkan artikel baru. Meskipun tetap tercatat dalam arsip, jurnal ini tidak lagi mengupdate indeksasi dengan publikasi terbaru.

  • Mengapa jurnal bisa discontinue di Scopus? Beberapa alasan mengapa jurnal bisa discontinue termasuk masalah finansial, kurangnya minat pembaca, perubahan kebijakan penerbit, atau kesulitan dalam mempertahankan kualitas editorial dan proses peer-review.

  • Apa dampak bagi peneliti jika jurnal yang digunakan discontinue? Dampak utamanya adalah hilangnya sumber referensi yang kredibel, yang bisa mempengaruhi citra publikasi peneliti. Artikel yang diterbitkan di jurnal discontinue masih dapat diindeks, tetapi visibilitas dan pengaruhnya mungkin terbatas.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.