Dalam penulisan ilmiah, sangat penting untuk mencantumkan sumber referensi dengan benar guna menghargai karya dan ide penulis asli serta memberikan kredibilitas pada tulisan kita. Salah satu gaya kutipan yang umum digunakan di berbagai bidang ilmu adalah gaya APA (American Psychological Association). Gaya ini memberikan pedoman standar untuk penulisan kutipan dalam teks dan daftar referensi, yang membantu penulis memastikan bahwa setiap sumber yang dirujuk diakui dengan jelas dan konsisten.
Panduan ini akan menjelaskan secara singkat cara menggunakan format APA untuk kutipan dalam teks dan daftar referensi. Dengan memahami prinsip dasar dan melihat contoh praktisnya, pembaca diharapkan dapat menerapkan gaya kutipan ini dengan tepat dalam tulisan akademik atau karya ilmiah mereka.
Dalam APA, terdiri dari dua bagian utama: kutipan dalam teks dan daftar referensi. Berikut adalah penjelasan singkat dengan contoh.
1. Kutipan Dalam Teks
Kutipan dalam teks berfungsi untuk mengarahkan pembaca pada sumber asli di daftar referensi. Kutipan ini ditempatkan di dalam kalimat yang menyebutkan atau merujuk pada ide, data, atau kata-kata dari sumber lain. Kutipan dalam teks dibagi menjadi dua jenis, yaitu kutipan tidak langsung (parafrase) dan kutipan langsung (mengutip secara kata-per-kata).
a. Kutipan Tidak Langsung
Ketika Anda menyampaikan kembali ide dari penulis lain dengan kata-kata Anda sendiri, Anda cukup mencantumkan nama belakang penulis dan tahun publikasi di dalam kurung.
- Contoh kutipan di akhir kalimat: Para ahli menyebutkan bahwa keterampilan literasi digital sangat penting bagi generasi muda (Putri, 2020).
- Contoh kutipan di awal kalimat: Menurut Putri (2020) para ahli menyebutkan bahwa keterampilan literasi digital sangat penting bagi generasi muda.
b. Kutipan Langsung
Jika Anda mengutip langsung atau kata-per-kata dari sumber, Anda perlu menyertakan nomor halaman dari kutipan tersebut.
- Jika kutipan diambil langsung dari teks, tambahkan nomor halaman.
- Format: (Nama Belakang Penulis, Tahun, p. Nomor Halaman)
- Contoh: Menurut Putri (2020), “keterampilan literasi digital kini menjadi salah satu hal yang sangat krusial di dunia pendidikan” (p. 15).
Catatan: Jika sumber memiliki dua penulis, gunakan tanda “&” untuk memisahkan nama penulis dalam tanda kurung (misal: Santoso & Kurniawan, 2018). Untuk tiga hingga lima penulis, tuliskan semua nama pada kutipan pertama kali, dan gunakan “et al.” pada kutipan berikutnya (misal: Wibowo et al., 2019).
2. Daftar Referensi
Daftar referensi adalah daftar lengkap dari semua sumber yang dirujuk dalam teks. Daftar ini diatur berdasarkan urutan alfabet sesuai nama belakang penulis pertama, dengan gaya format yang berbeda berdasarkan jenis sumber, seperti buku, artikel jurnal, atau sumber internet.
a. Buku
Untuk buku, nama penulis diikuti oleh tahun terbit, judul buku dengan format italic, edisi (jika ada), dan nama penerbit.
- Format: Nama Belakang, Inisial. (Tahun). Judul buku (edisi ke berapa jika ada). Kota Penerbit: Penerbit.
- Contoh: Santoso, B. (2019). Psikologi Pendidikan (3rd ed.). Jakarta: Gramedia.
b. Artikel Jurnal
Untuk artikel jurnal, formatnya mencakup nama penulis, tahun publikasi, judul artikel, nama jurnal dalam italic, volume dan nomor edisi, serta halaman.
- Format: Nama Belakang, Inisial. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor Edisi), Halaman.
- Contoh: Kurniawan, R. (2018). Dampak media sosial pada remaja. Jurnal Psikologi Sosial, 5(2), 123-134.
c. Situs Web
Jika menggunakan sumber dari internet, sertakan nama penulis, tanggal artikel, judul, dan alamat URL.
- Format: Nama Belakang, Inisial. (Tahun, Tanggal). Judul artikel. Diakses dari URL
- Contoh: Putri, A. (2020, April 15). Pentingnya literasi digital. Diakses dari https://www.literasidigital.co.id
Dengan format ini, pembaca dapat dengan mudah menemukan sumber asli dari informasi yang Anda sampaikan, yang juga membantu memastikan bahwa karya Anda didasarkan pada sumber yang kredibel.
